Senin, 26 Mei 2008

Bangkit - oleh Deddy Mizwar

بسم الله الرحمن الرحيم

Bangkit itu...Susah

Susah melihat orang lain susah
Senang melihat orang lain senang

Bangkit itu...Takut

Takut untuk Korupsi
Takut untuk makan yang bukan haknya

Bangkit itu...Malu

Malu menjadi benalu
Malu minta melulu

Bangkit itu...Marah

Marah bila martabat bangsa dilecehkan

Bangkit itu...Mencuri

Mencuri perhatian dunia dengan prestasi

Bangkit itu...Tidak Ada

Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata putus asa

Bangkit itu...AKU

untuk INDONESIAKU

(Disampaikan oleh Deddy Mizwar dalam rangka memperingati 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional)

Pertama kali mendengarnya, saya langsung jatuh hati dengan puisi ini.
Sampai sekarang untuk yang kesekian kalinya, saya tetap saja merinding ketika melihat Deddy Mizwar melafalkan syair-syair itu. Mungkin cuma sekedar kata, tapi sungguh berjuta makna. Untuk Indonesia. Karena ku yakin, INDONESIA BISA!!!

Chelsea dalam Kelabu dan Arti Sepakbola

بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum...


Kamis, 22 Mei 2008. Sungguh hari yang sangat menyakitkan bagi seluruh anggota tim Chelsea dan supporternya. Tidak hanya mereka yang hadir di Stadion Luzhniki, Moskow (Rusia) saat itu, tapi juga seluruh pendukung setia The Blues di London, Inggris, dan bahkan di seluruh dunia. Termasuk saya di Indonesia. Seakan kami tidak (dan mungkin tidak akan pernah) percaya ketika dimensi ruang dan waktu menyuarakan suratan takdir bahwa eksekusi penalti Nicolas Anelka tepat ke arah kanan gawang berhasil di tepis dengan sempurna oleh Edwin Van der Sar. Sepersekian detik setelah kejadian tersebut, Chelsea dipastikan gagal membawa pulang Trofi Liga Champion ke Stamfort Bridge untuk yang pertama kalinya sepanjang sejarah. Dan Manchester United kembali memastikan diri keluar sebagai penguasa sepakbola Eropa untuk yang ketiga kalinya.

Ya, itulah akhir dari perhelatan sepakbola antar tim paling bergengsi di daratan Eropa yang mempertemukan dua tim raksasa asal Inggris, Chelsea dan Manchester United. Drama tos-tosan atau adu penalti harus menjadi jalan terakhir ketika waktu 120 menit tidak cukup untuk menentukan siapa yang harus keluar sebagai pemegang supremasi tertinggi sepakbola Eropa yang telah diperebutkan sejak tahun 1955 ini.

Sebelumnya, 90 menit pertandingan waktu normal berjalan sangat sengit, penuh intrik, emosi, bahkan darah. Kedua tim benar-benar menyuguhkan permainan kelas dunia. MU sempat unggul terlebih dahulu melalui tandukan keras Cristiano Ronaldo ke pojok kanan bawah tiang gawang Peter Cech di menit ke 26. Di injury time babak pertama, sontekan manis Frank Lampard mengubah kedudukan menjadi 1-1. Pertandingan dilanjutkan melalui perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Para pemain tampak amat kelelahan, sehingga emosi mereka menjadi amat labil. Pertengkaran antar pemain kerap terjadi di lapangan. Puncaknya adalah ketika wasit Lubos Michel asal Slovakia memberikan “hadiah” kartu merah kepada Didier Drogba yang mencolek pipi Namenja Vidic. Perpanjangan waktu tidak berbuah gol. Pemenang harus ditentukan lewat adu penalti.

Sebenarnya saya tidak pernah tega untuk menyaksikan sebuah pertandingan harus diselesaikan melalui adu penalti. Apalagi untuk pertandingan sepenting ini. Tapi mau bagaimana lagi. Pertandingan harus diselesaikan, dan pemenang harus ditentukan. Maka saya sebagai pendukung Chelsea pun harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. Frase “segala kemungkinan” sepertinya terdengar tidak begitu cocok, karena hasil pertandingan hanyalah “menang” atau “kalah”.

Drama adu penalti dimulai. Sungguh, jantung saya berdegup sangat kencang. Badan saya panas dingin tak karuan. Tangan saya gemetaran dan terus bergenggaman antara kiri dan kanan, sambil sesekali saya dekatkan ke arah muka. Dua penendang pertama dari Chelsea maupun MU berhasil melesakkan bola. Penendang ketiga Cristiano Ronaldo yang merupakan spesialis bola-bola mati bagi MU gagal memasukkan bola. Saya berteriak kegirangan. Apalagi ditambah Frank Lampard yang berhasil melakukan eksekusi. Penendang keempat Chelsea maupun MU sukses menunaikan tanggung jawabnya. Begitu pula penendang kelima MU.

Kini giliran sang kapten John Terry yang menjadi eksekutor terakhir Chelsea. Jika tendangannya berhasil, maka Chelsea dipastikan keluar sebagai juara. Seluruh pemain Chelsea bergandengan erat satu sama lain. Seluruh official tim termasuk sang pelatih Avram Grant ikut berdiri. Seluruh pendukung Chelsea yang ada di dalam Stadion Luzhniki bersiap dengan apa yang akan terjadi. Saya semakin cemas dan tak karuan. John Terry keluar dari barisan pemain. Melangkah ditengah lapangan menuju titik dua belas pas. Tatapannya begitu siap, langkahnya begitu mantap. Semua orang di seluruh dunia tahu betul kapasitasnya. Yang ada dalam benak saya adalah , hanya dalam hitungan beberapa detik ke depan, jaring akan bergetar, Terry akan berteriak sekuat-kuatnya, semua pemain dan official The Blues akan berlari melakukan selebrasi kemenangan, Moskow akan bergemuruh, dan Chelsea menjadi juara. Pasti. Itu pasti. Sangat pasti. Hampir tak ada keraguan.

Terry bersiap melangkahkan kakinya. Bola pun ditendang. Dan apa yang terjadi?? Terry gagal melesakkan si kulit bundar. Tubuhnya terpeleset dan bola melayang jauh ke sisi kiri gawang. Saya lemas seketika. Begitu pula semua pemain Chelsea. Terry tampak tertunduk lesu. Semua seakan berubah 180 derajat hanya dalam hitungan detik. Saya masih tercengang dan mencoba memfokuskan pikiran terhadap apa yang baru saja terjadi. Namun saya tidak bisa. Meski kemungkinan juara untuk kedua tim masih 50-50.

Gagalnya eksekusi Terry seperti menjadi titik balik bagi saya. Saya hanya bisa melamun, hingga tidak menyadari kalau layar kaca di kos saya sudah menunjukkan skor 6-5 untuk MU. Ryan Giggs baru saja memasukkan bola. Dan terakhir Anelka gagal memasukkan bola. Saya masih tak bergeming. Gagalnya Terry seakan menjadi kepasrahan tersendiri bagi saya.

Saya hanya bisa memandang kosong ke arah layar kaca. Saya tak mengerti apa yang sedang terjadi. Tiba-tiba pikiran saya menjadi kosong. Mengapa seluruh pemain MU berlarian dan berteriak? Mengapa tiba-tiba seluruh pemain Chelsea tertunduk? Mengapa Terry menangis dengan begitu histeris? Benda apa yang sedang diangkat Ferdinand dan Ryan Giggs sambil bersuka cita. Sungguh, saya benar-benar tak paham apa yang baru saja terjadi. Tiba-tiba HP saya berbunyi,

New message - Riky - 04.36

“Asw. Ha1001x... Malam yg indah.”

Apa kata dia? Malam yang indah? Sms Riky semakin menambah kekosongan pikiran saya. Saya jadi tidak mengerti apa itu sebenarnya sepakbola? Mengapa gagalnya satu tendangan saja bisa mengubah segalanya? Mengapa banyak orang-orang di dunia harus memainkannya jika kesalahan satu detik saja bisa berbuah tangisan dan kesedihan ? Adilkah? Hanya mengapa, mengapa, dan mengapa yang ada di benak saya tentang sepakbola.

Saya balas sms dari Riky dengan menanyakan apa arti sepakbola. Lalu ia membalasnya kembali,

New message - Riky - 05.08

“Sepakbola adalah = 1% keberuntungan dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan = kesempatan + kesiapan”

Awalnya, saya sempat tak mengerti arti sms Riky. Namun, setelah sekitar setengah jam mencoba memahami dan merefleksikannya dalam pertandingan final tadi, saya sedikit mendapat pencerahan dan mengerti.

Ya, ternyata saya mulai memahami. Sepakbola atau lebih tepatnya hasil pertandingan sepakbola adalah representasi 100% dari apa yang dilakukan sebuah tim selama atau bahkan sebelum pertandingan. Sepak bola adalah akumulasi dari cucuran keringat dan kerasnya usaha yang dilakukan setiap insan dalam sebuah tim. Chelsea telah bermain dengan sangat memukau. Begitu pula MU. Kedua tim telah menunjukkan kerja keras dan determinasi yang sangat luar biasa selama 120 menit. Kedua tim telah mengeluarkan “keringat” dengan derajat yang sama selama 120 menit. Jadi dapat saya katakan 99% kekuatan mereka imbang dalam 120 menit.

Sekarang tinggal adu penalti. 1% tersisa untuk menentukan pemenang. Saya tidak mau mengatakan penalty is the matter of luck, karena di sana yang persentasenya hanya 1% terdapat kesempatan dan kesiapan. Dalam sudut pandang saya kedua tim memiliki kesempatan yang sama. Jadi persentase kesempatan menurut saya adalah 0,99%. Nah, 0,01 ini adalah kesiapan. Harus saya akui bahwa MU lebih siap dalam adu penalti. MU jauh lebih matang dan berpengalaman menghadapi partai final dibanding Chelsea. Jadi wajar jika Chelsea kalah. Perbedaan 0.01% adalah kekalahan. Dan kalah tetaplah kalah. Titik. No excuse, no apology.

Ternyata, tak ada yang perlu disesali dari kekalahan Chelsea. Mungkin butuh beberapa tahun lagi bagi Chelsea untuk menjadi juara Eropa. Butuh beberapa tahun lagi untuk berlatih dan mempersiapkan diri. Dan butuh beberapa tahun lagi untuk 100% mengerti, apa itu sepakbola.

===================================================================

Thanks buat Riky akan arti sepakbola-nya.. Semoga tahun ini bisa tembus Perguruan Tinggi Negeri dan jurusan yang diinginkan.. Amin..

Selasa, 20 Mei 2008

Yes, I Agree!!!

بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum...

“Saya setuju bahwa harga BBM harus naik”

Yup, setidaknya dari begitu banyak informasi dan alasan yang saya terima dan insyaAllah telah saya cerna dan pertimbangkan matang-matang, maka sampai detik ini saya masih setuju bahwa harga BBM harus naik.

Sebelum saya memberikan tanggapan mengenai alasan saya menyetujui kenaikan harga BBM, ada baiknya kita tinggalkan sejenak sisi humanis dan perasaan kita terlebih dahulu. Karena dalam hal ini saya akan berbicara 100% dalam tatanan logika dan rasio. Sebenarnya, bukannya saya mengajak untuk tidak menggunakan hati nurani, tapi saya hanya takut kalau kita terjebak dalam perdebatan yang tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Jadi please sekali lagi, hal ini membutuhkan pandangan yang Das Sein atau apa yang memang sebenarnya terjadi, bukan Das Sollen atau apa yang idealnya terjadi.

Oke, mengapa harga BBM harus naik??

Ada baiknya kita melihat permasalahan secara komprehensif, tidak secara parsial. Kita mulai dari melihat kondisi perekonomian dunia. Siapapun tidak dapat menafikan bahwa harga minyak dunia adalah salah satu fakta yang paling menyedot perhatian dunia saat ini. Harga minyak dunia terus melesat, atau bahkan lebih tepat disebut menggila. Kalau beberapa waktu lalu dunia panik hanya karena harga minyak dunia menyentuh rekor sampai $60/barel, maka sekarang harga $127/barel pun sudah dianggap biasa saja. Dan jangan kaget kalau dalam waktu dekat minyak akan menyentuh $200/barel. Hal ini sudah diperkirakan oleh banyak pengamat.

Sebenarnya apa yang membuat harga minyak melesat?

1. Dari sisi demand di jaman industrialis ini kebutuhan minyak terus meningkat tajam. Data terakhir yang saya tahu dunia membutuhkan minyak hampir 90 juta barel/hari dari 206 negara, dan untuk lima besar diduduki oleh Amerika, Cina, Jepang, Jerman, dan Rusia. Dan kebutuhan itu diperkirakan akan terus meningkat tajam terutama di Cina dan India yang pertumbuhan ekonominya sangat pesat. Namun, dari sisi supply, dunia hanya bisa menghasilkan minyak sekitar 80 juta barel/hari. Dari sini jelas bahwa hukum ekonomi yang sangat sederhana berlaku.

Demand > Supply = Harga naik

2. Peran dari kartel minyak OPEC yang notabenenya adalah organisasi negara pengekspor minyak yang hampir 40%. Dari OPEC sendiri tidak ada peningkatan supply yang cukup signifikan. Bahkan belum lama sekjen OPEC mengatakan bahwa supply minyak tidak akan ditambah karena khawatir akan ulah para spekulan. Akhirnya pasar terus menunggu OPEC meningkatkan supply, sedangkan OPEC tetap kekeuh. Akhirnya harga pun naik.

3. Keadaan politik negara-negara penghasil minyak dunia jelas punya peran yang penting. Contohnya Iran yang merupakan negara penghasil minyak ke-4 di dunia politiknya sedang guncang. Ada isu Iran akan diserang oleh Amerika. Belum lagi Irak yang insfrastukturnya baru saja hancur lebur diserang Amerika. Intinya keadaan negara-negara Timur Tengah sedang tidak stabil. Hal ini jelas mempengaruhi supply minyak dunia.

4. Reaksi pasar mengenai turunnya cadangan minyak di Amerika yang pasti akan mendorong kenaikan harga minyak berikutnya. Turunnya cadangan minyak juga terjadi di Eropa

5. Keadaan ekonomi di Amerika yang sedang memburuk. Setelah tragedi subprime mortgage kemarin, dollar Amerika terus melemah,, terutama terhadap Euro. Hal ini mendorong para pembeli di Amerika ramai-ramai membeli minyak karena dalam kurs dollar harga menjadi lebih murah.

6. Ulah para spekulan, terutama di Amerika. Suatu tindakan yang menurut saya sangat tidak pantas mereka lakukan di tengah keadaan perekonomian dunia yang sedang memburuk. Dengan uang yang mereka miliki, mereka bisa kapan saja membeli minyak dalam jumlah besar dan menahan atau menimbunnya terlebih dahulu sampai pasar panik karena minyak semakin langka. Dalam keadaan kritis ini, barulah mereka menjual minyak dengan bahasa yang kira-kira seperti ini, “Ayo-ayo!! Minyak langka.. ada yang mau beli minyak saya?? Tapi, harus berani bayar dengan harga tinggi!!”. Sungguh, sifat opportunis yang sangat menjengkelkan.

Lalu, apa hubungan antara naiknya harga minyak dunia dengan Indonesia? Jelas sangat berhubungan. Kalau waktu SD kita sangat dielu-elukan bahwa Indonesia sangat kaya akan minyak, sumber daya alam, dsb, tolong buang jauh-jauh pujian-pujian tersebut. Betul memang Indonesia sangat kaya akan sumber daya minyak, namun, ingat bahwa minyak yang kita miliki hanyalah minyak mentah (crude oil) yang tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak bisa mengolahnya menjadi minyak yang siap pakai (refined). Dan inilah yang menjadi fakta di negara kita bahwa kita belum mampu mengolah minyak mentah menjadi minyak yang siap pakai (refined), atau meskipun mampu, biaya (cost) yang dibutuhkan untuk mengolahnya akan sangat mahal.

Maka secara matematis, menjual minyak mentah ke luar dan membeli minyak yang refined untuk memenuhi pasokan dalam negeri masih menjadi perhitungan yang paling menguntungkan. Implikasinya pun akan sangat jelas, kita harus membeli minyak di pasaran dunia dengan mengikuti harga yang akan terus berfluktuasi. Sebuah fakta lagi bahwa saat ini ternyata Indonesia telah menjadi net importir karena jumlah minyak yang dapat kita ekspor masih jauh lebih kecil dibanding kebutuhan dalam negeri yang harus dipenuhi. Berdasarkan informasi yang saya ketahui, minyak yang dapat kita hasilkan hanya sekitar 920 ribu barel/hari, sedangkan kebutuhannya sekitar 1,4 juta barel/hari.

Saat ini harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia masih di subisidi oleh pemerintah dengan jumlah yang terbilang sangat besar. Tahun ini saja dari sekitar Rp900 triliun dana APBN, Rp200 triliun harus kita gunakan untuk subsidi BBM. Itu pun masih menggunakan asumsi awal APBN dimana harga minyak dunia hanya $60/barel. Bayangkan, lebih dari seperlima anggaran negara harus dialokasikan untuk sesuatu yang sebenarnya hanya dinikmati oleh sebagian kecil golongan saja. Kenapa saya katakan sebagian kecil, karena ternyata para pengguna BBM hanyalah untuk orang-orang yang menggunakan kendaraan (motor, mobil, kendaraan umum) dan pelaku industri saja.

Memang, banyak rakyat yang masih menggunakan minyak tanah, dan inilah yang menjadi permasalahan. Oleh sebab itu sekarang pemerintah sedang menggalakkan program konversi dari minyak tanah ke gas. Selain karena persediaan minyak yang terus menipis, biaya untuk mengolahnya pun sangat mahal. Kemarin dosen saya mengatakan bahwa cost untuk mengolah minyak tanah sama dengan cost untuk avtur (bahan bakar pesawat terbang).

Permasalahan muncul ketika asumsi APBN kita mengenai harga minyak dunia melenceng jauh. dari yang awalnya hanya diperkirakan $60/barel, sekarang telah menembus level $127/barel. Dampak nyatanya adalah APBN kita harus menanggung jumlah subsidi yang semakin hari semakin besar. Jika hal ini terus dibiarkan maka APBN kita akan terus membengkak. Oleh sebab itu diperlukan suatu cara untuk menutup defisit APBN yang jumlahnya terbilang sangat besar. Diperlukan suatu cara agar alokasi subsidi (yang ternyata tidak dinikmati sebagian besar mayarakat) bisa dikurangi dan dapat dialihkan ke pos-pos yang sekiranya bisa lebih nyata meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kenaikan harga BBM sebesar 30 % menurut saya merupakan solusi terbaik dalam keadaan yang sangat mendesak seperti ini. Memang terdapat beberapa solusi lain seperti penerapan pajak progresif, pembatasan penggunaan BBM melalui smart card, pemotongan anggaran di setiap departemen secara ekstrem, dll. Namun, solusi tersebut hanya membantu sedikit APBN yang sudah sangat membengkak, dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Sedangkan keadaan semakin mendesak, dan APBN harus segera diselamatkan.

Sebenarnya rencana pemerintah menaikkan BBM saat ini bisa dibilang terlambat. Seandainya saja dari awal tahun ini pemerintah sudah menaikkan BBM sekitar 5% – 10%, maka dampak yang ditimbulkan dan jumlah kenaikan pun tidak harus sebesar sekarang. Kita lagi-lagi terjebak dalam keadaan yang sama seperti tahun 2005. Oleh sebab itu kenaikan harga BBM sekarang sudah menjadi harga mati. Menunda-nunda hanya akan memperparah keadaan. Bagaimana kalau besok pagi harga minyak tiba-tiba mencapai $200/barel?

Namun, harus ada tindakan follow-up yang jelas dari pemerintah setelah kenaikan harga BBM nanti. Pembatasan penggunaan BBM melalui smart card, pemotongan anggaran setiap departemen sampai sebesar 15%, konversi minyak ke gas, menerapkan pajak progresif, program padat karya, pembangunan insfratruktur demi meningkatnya lapangan kerja, serta penyaluran program BLT plus harus benar-benar direalisasikan secara nyata. Sejauh ini saya masih melihat solusi-solusi itu sangat relevan diterapkan sebagai pengalihan dari berkurangnya subsidi BBM. Dengan berkurangnya subsidi, maka akan ada margin dana yang bisa digunakan untuk program-program tersebut demi adanya pemerataan dan meningkatnya lapangan kerja. Namun, untuk realisasinya, kita tunggu saja dari pemerintah!!

Sekarang, coba kita kembalikan sisi humanis kita. Saya, anda, dan mungkin pemerintah sadar betul bahwa sehebat dan secermat apa pun perhitungan matematisnya, sedikit banyak kenaikan harga BBM pasti akan menimbulkan inflasi yang tercermin dari melonjaknya harga-harga, meningkatkan biaya transportasi, menimbulkan gejolak sosial, dan pada akhirnya memperburuk keadaan rakyat. Itu suatu konsekuensi yang tidak bisa kita hindari. Dan itulah mungkin realita bangsa ini yang harus kita hadapi bersama-sama. Menyalahkan satu sama lain tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Jangan berpikir parsial. Jangan memaksa pemerintah untuk selalu merasakan sulitnya menjadi rakyat, toh kita juga belum pernah merasakan sulitnya menjadi pemerintah.

Jadi, butuh pemikiran dan pandangan yang lebih dewasa dan bijaksana. Saya masih yakin bahwa masa depan bangsa Indonesia cerah. Bahkan sangat cerah. Mengapa kita tidak berpikir “Saya harus menjadi ahli kimia atau perminyakan yang handal sehingga nantinya kita tidak lagi harus membeli minyak dari luar”, atau “Saya harus menjadi akuntan yang handal sehingga bisa menciptakan sistem akuntabilitas yang baik di setiap departemen sehingga pengeluaran negara benar-benar tepat”, atau menjadi apapun yang setidaknya membantu bangsa ini bangkit dari keterpurukan. Percayalah, kalau kita mau memupuk mimpi dari sekarang, semua itu tidak pernah akan semu.

Terakhir, saya tidak akan pernah menyalahkan jika banyak rakyat kecil, sopir angkot, nelayan, pedagang, atau petani yang melakukan aksi menolak kenaikan harga BBM. Saya paham hal itu, dan itu sangat wajar. Karena yang ada di benak mereka hanyalah bagaimana agar hidup tidak semakin sulit, bagaimana agar usaha bisa terus berjalan, dan segalanya berpihak pada mereka. Mereka tidak akan sampai memikirkan mengapa harga minyak dunia terus melonjak, bagaimana perhitungan matematis subsidi, atau membengkaknya APBN. Jadi sekali lagi, hal itu sangat wajar.

Tapi, please untuk mahasiswa, atau yang mengaku golongan intelektual, kalau masih saja demo di jalan dan melakukan penolakan terhadap kenaikan harga BBM tanpa alasan dan solusi yang jelas ditambah aksi-aksi anarkis, maka maaf, menurut saya hal tersebut tidak pantas dilakukan.

Sekali lagi, dengan berat hati,

“Saya setuju bahwa harga BBM harus naik”

Mengutip perkataan Pak Chatib Basri dua minggu lalu,

“Ini merupakan pilihan terbaik dari pilihan-pilihan yang terburuk”

Minggu, 18 Mei 2008

Harga BBM naik??

بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum...
"Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan segera naik"

Isu itulah yang kira-kira bulan lalu saya baca dari salah satu media cetak nasional. Setelah itu, seperti tak henti-hentinya rencana kenaikan harga BBM menjadi topik paling krusial dan fenomenal untuk diangkat di hampir semua media cetak maupun elektronik baik nasional maupun lokal. Di kampus saya pun hal ini sudah menjadi common issue. Bahkan bisa dibilang hampir bosan saya mendengarnya.

Waktu pertama kali mendengarnya, saya menganggap hal itu tidak lain hanyalah bumbu pemanis belaka yang sengaja disuguhkan oleh beberapa media agar terlihat eye-catching atau menarik. Toh dalam pandangan saya (meskipun saya sadar harga minyak dunia semakin melesat) pemerintah rezim SBY-JK tidak akan berani menaikkan harga BBM. Selain karena SBY sendiri pernah mengatakan (kira-kira awal tahun 2008) bahwa harga BBM tidak akan naik, saya beranggapan bahwa waktu yang semakin dekat dengan pemilu 2009 bisa menjadi alasan pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM. Apa hubungannya dengan pemilu? Jelas sangat berhubungan. Setidaknya secara politis bagi SBY dan JK, yang isu-isunya sangat berambisi untuk mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di pemilu nanti, menjadi sangat berbahaya jika membuat kebijakan tersebut. Bisa-bisa berdampak signifikan bagi perolehan suara mereka yang akhirnya menggagalkan ambisi untuk menjadi orang nomor satu. Singkatnya, kira-kira sampai akhir 2009 nanti, everything is gonna be alright. Harga BBM tidak akan naik.

Namun, isu kenaikan BBM kali ini tampaknya terdengar lebih serius. Saya sempat kaget karena ternyata Jusuf Kalla sendiri yang mengatakan bahwa harga BBM segera naik, dan itu serentak diberitakan oleh media. Jadi hal ini sepertinya sudah tidak pantas disebut isu. Dalam analisa dangkal saya,"Kok berani SBY-JK menaikkan harga BBM di detik-detik mendekati pemilu seperti ini". Waaah,, berarti ini serius ini serius.

Hmm,, saya mulai panik. Pikiran-pikiran picik saya pun mulai muncul. Setidaknya kalau selama ini dengan uang Rp10.000,- bisa menjalankan mesin motor saya lebih dari satu minggu, bisa-bisa nanti sebelum satu minggu tidak akan cukup. Lebih parah lagi karena dampak inflasinya, bisa-bisa uang bulanan yang dikirim orang tua saya secara riil akan berkurang. Ujung-ujungnya saya harus mengeluarkan uang lebih untuk makan di kantin FEB yang notabenenya adalah kantin (sangat) mahal, atau intensitas saya untuk makan nasi telor di Burjo harus saya kurangi. Owwwhh, tidak-tidak!! Saya yakin pasti masih banyak orang yang akan jauh lebih menderita dibanding saya.

Oke,balik lagi. Sebagai mahasiswa Ekonomi (lebih tepatnya Akuntansi), rasa ingin tahu saya pun akhirnya (terpaksa) muncul. Saya coba menelaah ke beberapa sumber baik dari koran, TV, internet, diskusi , dan forum teman-teman alumni SMAN 1 Depok 2007 yang saya anggap paling membuka mata saya. Dan akhirnya berujung pada satu kesimpulan akan pandangan saya mengenai rencana kenaikan harga BBM yang diperkirakan mencapai 30 %. Bagaimana pandangan saya mengenai rencana kenaikan harga BBM? Hal ini akan saya paparkan di postingan saya selanjutnya.

Kamis, 01 Mei 2008

Bila Mereka Jatuh Cinta

بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum...

love

Hmmmm... Jatuh cinta (pada lawan jenis in this case) adalah suatu hal yang sangat wajar dialami setiap orang. Mereka yang duduk di bangku kuliah, sekolah atas atau bahkan yang masih di sekolah dasar (yang secara ingusnya masih meler) kerapkali terjangkit virus merah jambu ini. Biasanya cara mereka berbeda-beda dalam mengungkapkan rasa cintanya. Ada yang dipendam di dalam hati yang terdalam dalam-dalam (halaaah), ada yang menuliskan dalam sebuah puisi, ada yang langsung mengambil gitar lalu membuat lagu untuk si pujaan hati, dan ada juga yang pake cara tradisional nan konvensional untuk langsung main tembak mengungkapkan isi hatinya (kurang mutu,ah!).

Untuk masalah mengungkapkan dengan cara membuat puisi, kayanya terkadang ini jadi hal yang paling keren.Biasanya yang suka membuat puisi adalah mereka yang berjiwa puitis, romantis nan melankolis. Dan roman-romannya puisinya bakal mirip-mirip (atau dimirip-miripin) sama bahasanya Kahlil Gibran. Untuk yang itu sepertinya tidak akan menimbulkan masalah,

namun, apa jadinya kalau yang membuat puisi adalah mereka:

Bila Akuntan Jatuh Cinta

Wahai belahan jiwaku...
Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kan ku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku

Wahai kekasih hatiku...
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kan ku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku

Bila masa jatuh tempo tlah tiba...
Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva

Wahai mutiara kalbu ku...
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang ditelan waktu

Wahai bidadariku...
Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimu
Seimbangkanlah neraca saldo kita
Yang membalut laporan laba rugi kita
Dan cerahkanlah laporan arus kas kita selamanya

Jika di hari closing nanti,
Tidak ada kecocokkan saldo,
mungkin cinta kita harus dijurnal balik...


Bila Matematikawan Jatuh Cinta

Saat aku bersua dengan eksponen jiwamu,
sinus kosinus hatiku bergetar
Membelah rasa
Diagonal-diagonal ruang hatimu
bersentuhan dengan diagonal-diagonal bidang hatiku

Jika aku adalah akar-akar persamaan
x1 dan x2
maka engkaulah persamaan dengan akar-akar
2x1 dan 2x2

Aku ini binatang jalang
Dari himpunan yang kosong
Kaulah integrasi belahan jiwaku
Kaulah kodomain dari fungsi hatiku

Kemana harus kucari modulus vektor hatimu?
Dengan besaran apakah harus kunyatakan cintaku?

Kulihat variabel dimatamu
Matamu bagaikan 2 elipsoid
hidungmu bagaikan asimptot-asimptot hiperbola
kulihat grafik cosinus dimulutmu

Beribu-ribu matriks ordo 2x2 kutempuh
Bagaimana kuungkap adjoinku padamu

kujalani tiap barisan geometri yang tak hingga jumlahnya
tiap barisan aritmatika yang tak terhitung...

Akhirnya kutemui determinan matriks hatimu
Tepat saat jarum panjang dan pendek
berimpit pada pukul 10.54 6/11

Maka, Bersyukurlah...

بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum...

Siang ini saya iseng-iseng merapikan file-file di laptop. Waktu sedang merapikan folder bernama “Semester 1”, saya kembali iseng-iseng membuka sebuah file dalam subfolder “English 1” yang berjudul “Presentation 1”. Saya ingat, ini adalah tugas presentasi mata kuliah Bahasa Inggris 1 yang diberikan Mrs. Nawang Purwanti. Waktu itu sebelum ujian akhir kami diwajibkan untuk mempresentasikan sesuatu dengan tema bebas. Presentasi teman-teman saya sangat menarik. Ada yang tentang sepak bola, wahana-wahana di Dufan, eksotisme Bali, sampai teori Merkantilisme yang sangat membingungkan.

Awalnya saya sempat kehabisan akal untuk mencari tema presentasi. Namun, lagi-lagi diawali dari ke-iseng-isengan. Saya membuka file yang pernah Bang Syafril (sekarang sedang belajar di Jepang) berikan kira-kira satu tahun yang lalu. Lalu saya edit habis-habisan dalam satu malam. Dan jadilah presentasi saya yang kira-kira kalau diberi judul adalah “Bersyukur”.

Yup,, keputusan saya untuk memilih tema itu tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk sekedar berbagi pada teman-teman betapa beruntungnya diri kita dengan segala yang kita miliki dalam kehidupan ini. Saya hanya ingin kita semua yakin bahwa apa yang telah Allah berikan saat ini sudah lebih dari kata “cukup”.

Oke, ini slide presentasinya. Check this out!!

Image Hosted by ImageShack.us

===================================================================

Ada yang masih ngeluh dengan kehihupannya sekarang?

Image Hosted by ImageShack.us

Mereka merasa nyaman dengan ini semua...

Image Hosted by ImageShack.us
===================================================================

Ada yang kesal kalau orang tuanya terlalu protektif?

Image Hosted by ImageShack.us

Ternyata mereka udah gak punya orang tua...

Image Hosted by ImageShack.us
===================================================================

Jenuh dengan belajar dan tugas-tugas setiap hari?

Image Hosted by ImageShack.us

Keadaan ini gak membuat mereka patah semangat...

Image Hosted by ImageShack.us

===================================================================

Ada yang gak suka sayuran atau bosan makan pizza?

Image Hosted by ImageShack.us

Mereka cuma berharap sesuap nasi untuk sekedar menyambung nyawa...

Image Hosted by ImageShack.us
===================================================================

Mau ke mall buat beli sepatu Adidas, Nike, atau Rebook?

Image Hosted by ImageShack.us

Bagi mereka ini lebih dari cukup...

Image Hosted by ImageShack.us
===================================================================

Bosan main X-Box, PS 3, atau PC game?

Image Hosted by ImageShack.us

Mereka gak punya pilihan lain...

Image Hosted by ImageShack.us

=============================================================

Jangan pernah ngeluh,guys!!

Image Hosted by ImageShack.us

Ini semua udah lebih dari cukup

Lihat deh sekitar kita!!

Image Hosted by ImageShack.us

Karena itu bersyukurlah...

Sungguh, kebahagiaan tidak akan pernah dinilai dari seberapa besar yang kita miliki, tapi dinilai dari seberapa besar kita mencintai apa yang kita miliki...

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

- Q.S.Ar-Rahmaan (55): 13 -